
Padel Tennis, Olahraga Baru yang Berkembang Pesat di Yogyakarta
Penulis: Donny Rahmad
TVRINews, Yogyakarta
Padel tennis, olahraga yang menggabungkan elemen tenis dan squash, kini semakin populer di Indonesia, termasuk di Yogyakarta.
Olahraga yang berasal dari Meksiko ini pertama kali ditemukan oleh Enrique Corcuera di Acapulco pada tahun 1969 dan berkembang pesat di Spanyol.
Padel dimainkan di lapangan yang lebih kecil daripada lapangan tenis tradisional, menggunakan bola tenis dan raket bergagang pendek, dengan penilaian skor yang mirip dengan tenis lapangan.
Olahraga ini baru-baru ini mulai dikenal di Yogyakarta dengan hadirnya lapangan padel tenis pertama di Kelurahan Tegalrejo, Kemantren, Tegalrejo, Kota Yogyakarta.
Lapangan yang diberi nama Padel Guru ini diresmikan oleh Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, dan memiliki tiga lapangan dengan kualitas internasional.
Kehadiran lapangan padel di Yogyakarta diharapkan dapat memperkenalkan olahraga ini lebih luas lagi, khususnya kepada kalangan muda dan mahasiswa yang banyak tinggal di Yogyakarta.
"Sebenernya sudah ada dari dulu, dan dibesarkan di Spanyol. Waktu itu orang Meksiko yang membawakan ini ke Spanyol, dan dipopulerkan setelah dimainkan oleh Presiden Spanyol. Dari situ olahraga ini semakin berkembang. Bedanya, ini adalah gabungan antara squash dan tenis, jadi ada pantulan-pantulan dari tembok, tetapi sistem skor dan point-nya mirip dengan tenis. Peralatan seperti raket dan bolanya juga berbeda," ujar Pengurus PB Padel Indonesia, Akash Nathani.
Saat ini, padel telah berkembang pesat di beberapa daerah di Indonesia seperti Bali dan Jakarta.
Sebagai olahraga baru, padel diharapkan bisa segera menjadi anggota KONI, sehingga selain menyehatkan dan menyenangkan, olahraga ini juga berpotensi menjadi cabang olahraga prestasi yang dipertandingkan di berbagai event nasional dan internasional.
Editor: Redaktur TVRINews
