
Ratusan Umat Buddha Riau Lakukan Ziarah Suci ke Candi Muara Takus
Penulis: Darmawan
TVRINews- Pekanbaru
Menjelang perayaan Waisak 2569 BE yang jatuh pada 12 Mei 2025, sekitar 800 umat Buddha dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Riau melaksanakan kegiatan Dharmayatra ke Candi Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar.
Kegiatan ini dipimpin oleh Sekretariat Wilayah (Sekwil) Sangha Agung Indonesia Provinsi Riau, YM Bikkhu Pannapadipo Mahathera.
Dharmayatra diisi dengan berbagai kegiatan spiritual seperti penyalaan lilin panca warna, pradaksina (mengelilingi candi sebanyak tiga kali), aradhana tisarana dan Pancasila, renungan Waisak, serta penyampaian pesan Waisak dan Dhammadesana (pesan Dharma) oleh Sangha.
Dalam pesannya, Sangha Agung Indonesia menekankan pentingnya menjaga semangat kebersamaan.
“Hari ini, umat yang datang dari berbagai pelosok daerah di Riau menunjukkan bahwa rasa kebersamaan masih kuat dan perlu kita jaga,” ujarnya.
Ketua Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) Provinsi Riau, Suhandi atau yang akrab disapa Romo Hanlun, mengungkapkan bahwa kegiatan ini telah menjadi tradisi rutin setiap memperingati Tri Suci Waisak sejak tahun 1992.
Ia menyebut umat yang hadir berasal dari Pekanbaru, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, Siak, dan daerah lainnya.
“Tri Suci Waisak memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddhartha Gautama, yakni kelahiran, pencapaian pencerahan, dan wafatnya (Parinirvana),” jelas Romo Hanlun.
Tema perayaan Waisak tahun ini adalah Semangat Kebersamaan untuk Indonesia Maju yang mengandung pesan akan pentingnya kekompakan dan kepedulian antarumat demi kemajuan bangsa.
“Sila dan Dharma yang kami jalankan hendaknya menjadi landasan dalam membangun diri dan negeri,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Romo Hanlun juga mengharapkan dukungan dari pemerintah dan aparat keamanan agar kegiatan ziarah suci umat Buddha ke situs-situs bersejarah, termasuk Candi Muara Takus, dapat berjalan aman dan lancar.
Ia juga mengusulkan pengembangan situs Candi Muara Takus sebagai warisan budaya yang penting.
Pembimas Buddha Kementerian Agama Provinsi Riau, Tarjoko, menyambut baik pelaksanaan Dharmayatra ini.
Ia menegaskan pentingnya Candi Muara Takus sebagai salah satu situs sejarah umat Buddha peninggalan Kerajaan Sriwijaya.
“Muara Takus termasuk salah satu candi tertua di Indonesia dan menjadi bukti bahwa umat Buddha pernah berkembang di wilayah ini,” ungkapnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kapolres Kampar, AKBP Mihardi Mirwan, puluhan Bikkhu dari Sekwil Sangha Agung Indonesia Provinsi Riau, serta sejumlah perwakilan dari Majelis Agama Buddha Riau.
Baca Juga: Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi, Kolom Abu Capai 1.000 Meter
Editor: Redaktur TVRINews