
Wabah Antraks Merebak di Gunungkidul, Dinas Kesehatan Lakukan Penelusuran Kontak
Penulis: Adhitya Putratama
TVRI News, Yogyakarta
Meski kasus antraks kembali ditemukan di Kabupaten Gunungkidul, aktivitas jual beli di pasar hewan setempat masih berlangsung ramai dan dipadati masyarakat. Pengelola pasar terus melakukan langkah preventif melalui skrining serta pemeriksaan kesehatan terhadap hewan ternak yang keluar dan masuk area pasar, guna memastikan tidak adanya hewan yang terjangkit penyakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Ismono, menyampaikan bahwa hingga saat ini telah terkonfirmasi sebanyak 25 orang positif terpapar bakteri antraks. Mereka diketahui memiliki riwayat kontak langsung dengan ternak yang sebelumnya dinyatakan positif. Dari jumlah tersebut, tiga orang dinyatakan positif antraks, sementara dua lainnya masih berstatus suspek.
“Dinas Kesehatan telah melakukan penelusuran dan pemantauan terhadap individu-individu yang melakukan kontak dengan hewan ternak yang terkonfirmasi positif. Totalnya ada 25 orang, yang terlibat dalam berbagai aktivitas seperti penyembelihan hingga pengangkutan ternak,” jelas Ismono.
Ia menambahkan bahwa seluruh individu tersebut akan mendapatkan pengawasan intensif serta pengobatan selama 60 hari ke depan sebagai bentuk pencegahan penularan lebih lanjut.
“Jika dalam masa pengawasan tersebut tidak muncul gejala klinis, maka proses pemantauan akan tetap dilakukan hingga pertengahan Mei mendatang,” tegas Ismono.
Pemerintah daerah juga terus menghimbau masyarakat, khususnya para peternak dan pedagang ternak, untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kebersihan lingkungan kandang serta kesehatan ternak, guna mencegah penyebaran penyakit yang lebih luas.
Editor: Redaktur TVRINews
