Penulis: Balqis Hijrah
TVRINews, Palembang
Pangkalan Udara Sri Mulyono Herlambang, Palembang, dijadikan posko operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di Sumatra Selatan yang dilaksanakan sejak tanggal 8-18 Agustus 2023.
Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca di Sumsel ini bertujuan untuk mencegah dampak yang lebih luas dari kebakaran hutan dan lahan. Operasi ini mengerahkan sejumlah Heli Water Bombing dan Heli Pengamat untuk memantau luas wilayah yang terbakar di Sumsel.
Komandan Pangkalan Udara Sri Mulyono Herlambang, Palembang, Kolonel Penerbang Sigit Gatot Prasetyo, mengungkapkan pihaknya mendukung penuh operasi TMC dengan mengutamakan keselamatan. Selain helikopter, operasi ini juga menggunakan pesawat Cessna 208 Carravan yang dapat mengangkut satu ton bahan semai powder.
“Lanud sebagai salah satu stake holder mendukung kegiatan ini dari alutsista, pesawat. Base line Lanud ialah safety dari semua aspek, baik dari penerbangan maupun kegiatan di bawah,” kata Kolonel Penerbangan Sigit Gatot Prasetyo.
Untuk pembasahan lahan gambut yang terdampak el nino ini, petugas akan memanfaatkan potensi awan yang ada berdasarkan radar cuaca. Menurut Perekayasa Ahli Utama BRIN, Florentinus Heru Widodo, pihaknya akan menyemai berdasarkan kematangan awan.
“Kita pasti akan menyemai melihat dari kematangan awan dan daerah yang rawan gambutnya yang sudah mulai berkurang,” kata Florentinus Heru Widodo.
Dari data PT Smart Cakrawala Aviation, bulan Agustus hingga Oktober 2023 akan didominasi curah hujan rendah antara 50-100 milimeter, bahkan 20-50 milimeter perbulan. Curah hujan yang rendah berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumsel.
Editor: Redaktur TVRINews