Penulis: Freddy Ladi
TVRINews, Sumba Barat Daya
Kekeringan air yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) semakin meruncing, dan kali ini, para petani vanili di Desa Tenateke menjadi korban dampak dari musim kemarau yang panjang.
Dominggus Adven Malo, seorang petani vanili yang tinggal di perkampungan Ukka Kerri di Kecamatan Wewewa Selatan, merasa khawatir dengan masa depan tanaman vanili yang telah ia tekuni sejak tahun 2021. Tanaman vanili miliknya saat ini berada dalam fase berbunga dan berbuah, tetapi ancaman kekeringan menjadi masalah serius.
Dominggus mengeluh bahwa sebagian tangkai vanili yang sedang berbunga mulai mengalami kenguguran, bahkan ada yang mati. Dia sangat berharap agar musim kemarau panjang segera berakhir dan hujan turun untuk menyelamatkan tanaman vanili yang menjadi mata pencahariannya.
Untuk menjaga kelangsungan tanaman vanili, Dominggus terpaksa harus membeli air tangki dan menyiram tanaman setiap minggu. Ketersediaan air menjadi hal yang sangat vital bagi kelangsungan tanaman vanili, dan petani seperti Dominggus merasa tertekan oleh situasi kekeringan yang terus berlanjut.
"Saya ini punya tanaman vanili yang sekarang sedang berbunga, akibat musim kemarau panjang banyak yang sudah bergunguran bahkan mati, saya ansipasi dengan membeli air tangki. Semoga ini hujan cepat turun" jelas Dominggus Adven Malo penuh harap.
Dampak kekeringan air di Kabupaten Sumba Barat Daya tidak hanya dirasakan oleh manusia, tetapi juga merambah ke sektor pertanian petani. Dominggus Adven Malo dan rekan-rekannya berharap agar curah hujan segera turun untuk mengakhiri penderitaan mereka dan menyelamatkan tanaman vanili yang mereka upayakan dengan susah payah.
Baca Juga : Bamsoet: Ridwan Kamil Wacana Jadi Cawapres Golkar
Editor: Redaktur TVRINews