
Harga Sawi Anjlok Jadi Rp800 per Kilogram, Petani Merugi
Penulis: Jatmiko Hadi
TVRINews, Yogyakarta
Sejumlah petani di wilayah pesisir Pantai Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengeluhkan anjloknya harga sawi hijau dalam beberapa minggu terakhir. Harga jual yang merosot tajam hingga hanya Rp800 per kilogram membuat para petani mengalami kerugian besar.
Salah satu petani, Bambang, warga Karangwuni, Wates, Kulonprogo, mengungkapkan harga sawi hijau terus menurun sejak tiga bulan terakhir. Sebelumnya, harga komoditas ini masih berada di kisaran Rp6.000 per kilogram. Namun secara bertahap, harganya turun menjadi Rp5.000, Rp4.000, Rp2.000, hingga akhirnya hanya Rp800 per kilogram dalam satu bulan terakhir.
“Sekarang harganya turun drastis. Kalau kami tidak mengikuti harga pasar, kami bisa rugi besar. Jadi mau tidak mau harus ikut harga dari pedagang,” ujar Bambang, dikutip Rabu, 30 Juli 2025.
Anjloknya harga ini diduga dipicu oleh dua faktor utama: melimpahnya stok hasil panen petani dan minimnya permintaan pasar. Situasi ini membuat para petani sulit untuk mengatur strategi penjualan, terlebih karena sawi hijau termasuk komoditas yang tidak tahan lama dan harus segera dijual setelah panen.
Meski harga terus merosot, para petani tak punya banyak pilihan. Mereka terpaksa menjual hasil panen sesuai harga pasar, meski nilai jualnya tak sebanding dengan biaya produksi.
Para petani berharap pemerintah atau pihak terkait bisa segera turun tangan untuk menstabilkan harga di tingkat petani. Mereka ingin agar harga jual minimal bisa menutup ongkos produksi, mulai dari pengolahan lahan, pemupukan, penyiraman, hingga penyemprotan pestisida.
Editor: Redaktur TVRINews