Penulis: Heri Setiawan
TVRINews, Tuban
Kampung miliarder yang ada di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jemu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, kembali viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir.
Pasalnya Kampung miliarder yang tanahnya dibeli oleh Pertamina ini diisukan bangkrut dan sebagian menjual aset-aset mereka.
Hal ini dibantah oleh Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto. Bahwa warganya saat ini kondisinya baik dan justru semakin berkembang dengan memiliki sejumlah aset.
"Kami tidak dalam keadaan terpuruk atau bangkrut, informasi ini kurang tepat. Warga disini malah semakin berkembang. Uang hasil pembebasan lahan mereka gunakan kembali untuk membeli tanah dengan lahan yang lebih luas, didepositokan di Bank dan digunakan untuk Reksadana," kata Gihanto kepada tvrinews.com, Jumat, 17 Januari 2025.
Bahkan menurut Gihanto, sejumlah warganya juga sudah melaksanakan ibadah umrah dan haji hingga membangun rumah mewah dan membeli sejumlah mobil.
Menurut Gihanto, warga Desa setempat mendapatkan ganti rugi untung dari pihak PT Pertamina kisaran Rp2 miliar hingga Rp26 miliar.
Di desa setempat sedikitnya ada lahan seluas 225 hektare milik sekitar 270 orang yang dibebaskan untuk keperluan pembangunan kilang minyak Pertamina Rosneft pada tahun 2021.
"Rata-rata warga dapat Rp2 miliar sampai Rp26 miliar. Sebelum pembebasan mereka mayoritas tani dan sekarang juga masih bertani. Tapi sekarang aset dan sawahnya lebih luas," ucapnya.
Sejak viral, warga kampung miliarder tertutup dengan orang luar. Pasalnya warga dari luar daerah berdatangan ke kampung setempat untuk meminta sumbangan hingga menawarkan berbagai jasa dan produk. Hal ini diperparah dengan Framing miring seputar kebangkrutan warga Desa di sini yang viral di media sosial.
Editor: Redaktur TVRINews
