Penulis: Harapan Sagala
TVRINews, Taput
Ratusan angkutan kota (Angkot) di Kota Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara menggelar aksi mogok massal pada hari ini, Jumat, 22 Agustus 2025.
Aksi tersebut dilakukan oleh ratusan sopir angkot trayek 01 sebagai bentuk protes atas tidak adanya ketegasan dalam pembatasan angkutan desa trayek 05 yang masuk ke Kota Tarutung dari jurusan Pahae–Tarutung.
Menurut para sopir angkot trayek 01, angdes trayek 05 telah melampaui batas rute yang seharusnya hanya diperuntukkan bagi angkutan desa.
Saat melakukan aksi untuk menyampaikan aspirasinya para sopir angkot menghentikan operasional dan memarkirkan kendaraannya di sepanjang Jalan Sisingamaraja tepatnya di Depan Gedung DPRD Taput untuk menyampaikan sejumlah aspirasi ke DPRD Taput.
Akibat aksi tersebut beberapa jam aktivitas masyarakat terganggu karena sulitnya mendapatkan angkutan umum menuju pusat kota terutama dari arah Pansur Napitu menuju Tarutung.
Salah seorang perwakilan sopir trayek 01, Marurat Tarihoran, dalam pertemuan dengan Komisi C DPRD Tapanuli Utara, menyampaikan bahwa mereka meminta pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk menertibkan angkutan desa trayek 05. Mereka menuntut agar angkutan tersebut tidak lagi masuk ke dalam Kota Tarutung dan hanya berhenti sampai di Terminal Madya Tarutung.
Selain itu, dalam pertemuan antara pihak dari Supir Angkot 01 dan dari Trayek Angkutan Desa 05 yang dihadiri dari Dinas Perhubungan Taput serta Anggota Komisi C DPRD Taput yang dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPRD Taput Dedi Hutabarat serta Ketua dan Anggota Komisi C DPRD Taput yakni Mangoloi Pardede, Jimmi Tambunan, Sabungan Parapat, Timnas Sitompul.
Sementara itu menurut keterangan Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan Taput, ZK Tobing mengatakan dari pertemuan antara kedua belah pihak disepakati sejumlah kesepakatan menunggu adanya ketetapan dari Pemerintah daerah yang harus terlebih dahulu di koordinasikan dengan Pimpinan serta Direksi Angkot 01 dan 05.
Selain itu Dinas Perhubungan Taput menghimbau agar dalam waktu 2 minggu kedepan agar kedua trayek tersebut kembali melakukan aktivitas seperti biasa serta menghimbau para sopir untuk menghindari adanya pertikaian serta mogok massal sehingga tidak mengganggu kepada masyarakat pengguna Angkutan terutama para pelajar di Kota Tarutung dan sekitarnya.
Editor: Redaktur TVRINews
