Penulis: Agung Jaya Permana
TVRINews, Bandung
Dunia seni Indonesia, khususnya seni tari tradisional Sunda, berduka atas wafatnya maestro tari Irwati Durban Arjdo. Perempuan kelahiran Bandung ini meninggal dunia pada Rabu malam (10/9/2025) pukul 22.40 WIB di usia 82 tahun setelah sempat menjalani perawatan di RS Borromeus, Kota Bandung.
Suasana haru menyelimuti rumah duka yang terletak di kawasan Jalan Gunung Putri, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Jawa Barat. Sejak pagi hari, Kamis (11/9/2025), sejumlah kerabat, seniman, dan pelayat lainnya datang silih berganti untuk memberikan penghormatan terakhir kepada tokoh yang dikenal sebagai pelopor sekaligus penjaga tradisi tari Sunda ini.
Irwati dikenal bukan hanya sebagai penari dan koreografer, namun juga sebagai pemikir dan pencatat sejarah tari tradisional yang aktif menulis, mengajar, serta membina generasi muda di berbagai institusi kesenian. Hingga akhir hayatnya, almarhumah tetap menunjukkan dedikasi tinggi terhadap dunia tari.
"Meski dalam kondisi sakit, almarhumah masih sempat memikirkan tentang buku dan tari. Bahkan sempat mengikuti rapat secara daring dari rumah. Di mata keluarga, beliau adalah budayawan sejati," ujar Mahar Pradana, anak bungsu Irwati Durban Arjdo, Kamis (11/9).
Setelah disemayamkan di rumah duka, jenazah akan diberangkatkan ke tempat peristirahatan terakhir di Pemakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.
Editor: Redaksi TVRINews