
Warga Desa Lesung Batu Keluhkan Kabel Listrik Tegangan Tinggi Menempel di Atap Rumah, Berpotensi Bahayakan
Penulis: Rivaldo Lahat
TVRINews, Sumsel
Warga Desa Lesung Batu, Kecamatan Pagar Gunung, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, mengeluhkan kondisi kabel listrik tegangan tinggi yang sudah menempel di atap rumah warga dan membentang rendah di atas jalan.
Kabel listrik tersebut sudah sangat landai dan dapat dijangkau dengan tangan, menambah kekhawatiran akan potensi bahaya yang ditimbulkannya.
Lis Andiri, salah satu warga setempat, mengungkapkan bahwa kabel listrik hitam yang menempel di atap rumah dan membentang di atas jalan tersebut sudah sering menjadi keluhan warga, terutama yang berada di sekitar kabel.
Dia khawatir jika kabel yang menempel di atap rumah terkelupas, bisa terjadi kebocoran arus listrik yang membahayakan penghuni rumah dan warga sekitar.
"Kondisi ini susah sering dikeluhkan warga kami, terutama yang disekitar kabel listrik. Apalagi kabel yang sudah menempel di atap rumah warga, itu berpotensi membahayakan," ujar Lis Andiri, Kamis, 20 Februari 2025.
Lis juga menjelaskan bahwa atap rumah yang terbuat dari seng bisa menyebabkan kabel yang menempel bergesekan dan terkelupas, yang dapat berisiko membahayakan jiwa jika kabel tegangan tinggi tersebut terkelupas dan mengalirkan arus listrik.
“Jika kabel terus-terusan bergesekan dengan atap seng, suatu saat bisa saja terkelupas, itu yang kami takutkan. Kabel tegangan tinggi itu berbahaya kalau sampai terkelupas,” lanjutnya.
Meskipun warga telah melaporkan masalah ini kepada pihak pemerintah kecamatan dan PLN, hingga saat ini belum ada tindak lanjut yang terlihat.
Sementara itu, Jang Hanip, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Lesung Batu, menambahkan bahwa kabel listrik tersebut sering kali mengenai atap kendaraan yang melintas di desa mereka.
Bahkan, untuk menghindari kabel menyangkut, warga terpaksa menggunakan tiang bambu untuk mengangkatnya.
“Jadi kalau mobil lewat, kabel seringkali mengenai atap mobil. Kami harus angkat pakai tiang bambu, meskipun ngeri, tapi terpaksa lah daripada kabel nyangkut di atap mobil,” ujar Jang Hanip.
Selain itu, Jang juga mengeluhkan masalah seringnya pemadaman listrik di desa mereka setiap minggu, serta kondisi kabel yang sudah semrawut dan tiang pembagi listrik yang terlalu rendah.
Beberapa rumah bahkan terpaksa menggunakan tiang bambu untuk menyalurkan listrik ke rumah mereka.
“Kami pengguna listrik kan bayar terus, tidak pernah telat, kalau telat kan didenda. Kami juga menuntut pelayanan yang baik, termasuk perbaikan jaringan listrik di desa kami,” tambah Jang.
Warga Desa Lesung Batu berharap PLN atau pihak berwenang segera menindaklanjuti keluhan ini dan memperbaiki jaringan listrik yang sudah sangat mendesak.
Mereka khawatir jika masalah ini tidak segera diatasi, akan berpotensi menyebabkan kecelakaan yang lebih besar.
Editor: Redaktur TVRINews