Penulis: Jefri Wahyudi
TVRINews, Kota Bukittinggi
UMKM Sulam Bayang asal Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), saat ini semakin eksis di kalangan masyarakat luar Sumatera Barat karena dianggap unik dengan motif bervariasi dari gambar hewan hingga bangunan tradisional khas Minangkabau.
Usaha yang dimulai pada tahun 2012 silam sekarang sudah menghasilkan pendapatan yang cukup bagus. Irawati, pemilik UMKM Sulam Bayang mendapatkan ide saat beberapa kali membantu temannya dari luar daerah Sumatra Barat untuk membeli kain sulaman dari Sumatera Barat.
Karena banyak disukai oleh temannya yang dari luar daerah Sumatra Barat, ia pun mencoba membuka usaha sulaman sendiri. Hingga saat ini, walaupun sempat turun naik, namun masih eksis.
Untuk produksi Sulam Bayang sendiri ia memperkerjakan beberapa orang pekerja untuk menjahit. Namun, para pekerja hanya menjahit di rumahnya sendiri.
Baca juga: Setelah 5 Hari Pencarian, Korban Tenggelam di Danau Maninjau Berhasil Ditemukan
“Untuk saat ini saya memfokuskan penjualan melalui online, sebab saya banyak menerima pesanan dari luar daerah Sumatera Barat seperti dari Pulau Jawa,” kata Irawati, Jumat, 29 September 2023.
Motif dari Sulam Bayang sendiri sangat beraneka ragam, mulai dari tumbuhan, hewan, hingga bangunan yang merupakan ciri khas Minangkabau seperti rumah Gadang hingga Jam Gadang yang merupakan ikonik dari daerah Bukittinggi.
“Harga Sulam Bayang juga bervariasi tergantung jenis dan motif yang digunakan semakin sulit dan indah motif tersebut maka semakin mahal harganya bahkan untuk bordir sulam dengan motif yang edisi terbatas bisa mencapai hingga Rp6.000.000,“ jelas Irawati.
Dalam satu bulan di saat ramai pembeli, Irawati bisa meraup omzet hingga Rp10 juta perbulan dari hasil penjualan Sulam Bayang dan saat ini mulai mengalami peningkatan penjualan.
“Semoga Sulam Bayang yang merupakan produk asli Minangkabau ini bisa semakin dikenal luas dan semakin meningkat,” harap Irawati.
Editor: Redaktur TVRINews