
dok. BPH Migas
Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Surabaya
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jawa Timur dalam kondisi aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Kepala BPH Migas Wahyudi Anas menyampaikan bahwa hasil pemantauan di lapangan menunjukkan stok Avtur, Solar subsidi, Pertalite, serta BBM nonsubsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, dan Dex Lite tersedia dengan cukup dan mampu melayani kebutuhan hingga awal 2026.
“Kami pastikan seluruh stok BBM yang disiapkan Pertamina Patra Niaga telah memenuhi ketentuan Coverage Days yang ditetapkan pemerintah. Fokus saat ini adalah menjaga kelancaran penyaluran ke SPBU agar aktivitas masyarakat tidak terganggu,”kata Wahyudi dalam keterangan tertulis, Kamis, 25 Desember 2025.
Ia menjelaskan, ketahanan pasokan BBM di Jawa Timur berada pada kisaran 6 hingga 13 hari, tergantung jenis produk. Pasokan berasal dari Kilang Pertamina Tuban serta pengiriman jalur laut yang berlangsung sesuai jadwal tanpa kendala.
Meski terjadi peningkatan kebutuhan Avtur selama periode libur, Wahyudi memastikan ketersediaannya tetap terjaga. Stok Avtur di wilayah Jawa Timur berada pada level aman dengan pasokan rutin dari Integrated Terminal Perak Surabaya yang dilakukan secara berkala.
“Stok Avtur kurang lebih untuk enam hari dan suplai dilakukan secara kontinyu setiap dua hari sekali. Sejauh ini tidak ada kendala distribusi,”jelasnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat selama Nataru, BPH Migas meminta Badan Usaha Penugasan memastikan pasokan dan distribusi BBM tetap lancar di seluruh wilayah. Langkah ini dilakukan guna mencegah antrean panjang dan keterlambatan pengiriman ke SPBU.
“Pergerakan masyarakat sangat dinamis selama libur Nataru. Kami ingin masyarakat merasa tenang dan mudah mendapatkan BBM tanpa gangguan,”ucapnya.
Ia juga mengimbau masyarakat agar membeli BBM sesuai kebutuhan dan tidak melakukan pembelian berlebihan selama masa liburan.
Pada hari yang sama, BPH Migas turut memantau SPBU di Bangkalan, Madura, yang berada di jalur utama Surabaya–Madura. Hasil verifikasi menunjukkan stok BBM di tangki timbun SPBU berada pada kisaran 60 hingga 70 persen dari kapasitas maksimum.
“Kami juga memastikan mekanisme pembelian BBM subsidi menggunakan QR code berjalan sesuai ketentuan, mulai dari verifikasi plat nomor hingga jenis kendaraan,” tambahnya.
Anggota Komite BPH Migas Bambang Hermanto mengapresiasi komitmen Pertamina Patra Niaga dalam menjaga kelancaran distribusi energi selama Nataru, khususnya di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara.
“Upaya ini sangat penting untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi di tengah meningkatnya mobilitas,”ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menyebut peningkatan kebutuhan BBM terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia, dipengaruhi tingginya mobilitas serta kondisi cuaca ekstrem di sejumlah daerah.
“Kami juga mengantisipasi distribusi ke wilayah terpencil agar pasokan tetap terjaga,”ujar Ega.
Selain melakukan pemantauan, BPH Migas turut menghadiri kegiatan sosial Pertamina Patra Niaga Berbagi kepada pengemudi ojek daring di Surabaya, yang dihadiri sejumlah pejabat Kementerian ESDM dan jajaran Pertamina.
Editor: Redaktur TVRINews
