Penulis: Reza Mahendra
TVRINews, Sumsel
Masjid Lawang Kidul memiliki peran yang sangat penting dalam menyebarkan agama Islam di Kota Palembang. Sebagai salah satu masjid tertua ke-3, masjid ini menyimpan banyak sejarah yang menarik.
Masjid Lawang Kidul didirikan oleh Datuk Ki Marogan atau Mgs. H. Abdul Hamid pada tahun 1881.
Sebagai masjid kedua yang dibangun oleh Ki Marogan setelah Masjid Kiai Marogan di Kertapati, Masjid Lawang Kidul menjadi pusat syiar agama Islam di Kota Palembang melalui jalur air Sungai Musi dan menjadi markas para pejuang dalam menghadapi penjajahan kolonial Belanda.
“Masjid Lawang Kidul memiliki peranan yang penting dalam membina umat dan menjaga tradisi keislaman di Kota Palembang,” kata salah satu pengurus masjid, Fauzi Abdul Roni, Kamis, 28 Maret 2024.
Dengan usia yang telah mencapai 143 tahun, Masjid Lawang Kidul memiliki arsitektur yang unik, dengan sentuhan arsitektur Arab Melayu dan Tionghoa yang membuatnya menjadi salah satu masjid yang istimewa di Kota Palembang.
Namanya sendiri, "Lawang Kidul", berasal dari bahasa Palembang yang artinya "pintu selatan", yang mencerminkan lokasinya yang strategis di selatan Kota Palembang Masjid Lawang Kidul juga memiliki sejarah yang kaya sebagai pusat berlabuhnya kapal-kapal besar untuk berdagang dari berbagai negara, baik dari manca negara maupun antar kota di Indonesia. Bahkan saat air Sungai Musi naik, masjid ini tidak pernah terendam air.
Saat ini, Masjid Lawang Kidul sedang menjalani proses renovasi untuk memperluas tempat ibadah, tempat wudu, parkir, dan dermaga, dengan tujuan agar masyarakat yang berkunjung merasa lebih nyaman dalam menjalankan ibadah di masjid tersebut.
Dengan sejarah yang kaya dan peran yang penting dalam penyebaran agama Islam, Masjid Lawang Kidul tetap menjadi salah satu tempat yang sangat dikunjungi dan dihormati di Kota Palembang.
Editor: Redaktur TVRINews