
Polemik Bonus PON 2024, Pelatih Riau Ajukan Opsi Dua Kali Bayar Bila Anggaran Kurang
Penulis: Darmawan
TVRINews, Pekanbaru
Para Pelatih Riau yang berprestasi di PON 2024 lalu dengan tegas menolak besaran bonus bila tidak sesuai dengan ketentuan yang ada di Peraturan Gubernur (Pergub) yang berlaku.
Namun para pelatih juga mengajukan solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Seperti diketahui, anggaran bonus untuk PON dan Peparnas 2024 serta event lainnya mengalami pengurangan di APBD Provinsi Riau.
Awalnya besaran bonus sagu hati dan pelatih berprestasi sebesar Rp 40 miliar. Namun terkena efisiensi menjadi Rp 25 miliar.
Dengan efisiensi ini, membuat besaran bonus yang akan diterima para atlet dan pelatih jauh menurun dari yang dibayangkan serta dari yang tertera di Pergub yang mengatur soal bonus.
Inilah yang membuat sejumlah pelatih seperti pelatih senam Ahmad Marcos (peraih 6 emas di PON), pelatih anggar Zulkifli (peraih 5 emas), pelatih angkat berat Deriswan (peraih 3 emas), pelatih tinju Darman Hutauruk (peraih 1 emas) serta pelatih renang Irwan (peraih 1 emas) menemui Kadispora Riau, Erisman Yahya.
Dalam pertemuan tersebut para pelatih dengan tegas menolak pembayaran bonus bila tidak sesuai dengan Pergub.
Selain menolak, para pelatih juga memberi solusi untuk mengatasi kekurangan anggaran. Solusi yang diberikan yakni pembayaran dua kali.
Opsi ini dilakukan agar pembayaran sesuai dengan Pergub. Selain itu juga agar sesuai dengan janji yang disampaikan sebelumnya.
"Ada Opsi pembayaran dua kali. Itu kita sampaikan juga ke Dispora," kata Matrap.
Darman Hutauruk juga mengatakan hal yang sama. Bagi dia hal itu tidak masalah asal jumlah bonus sesuai dengan Pergub.
"Artinya mau berjenjang, mau terima sekarang, nanti ada lagi untuk memenuhi, ngak masalah. Yang penting itu memenuhi apa yang ada di Pergub," kata Darman.
Deriswan juga mengatakan hal yang sama. Ia juga tak mempermasalahkan hal tersebut.
"Justru itu menunjukkan kami tidak hanya protes. Tapi kami memberi solusi. Membuka ruang untuk mencari solusi," ujarnya.
Pembayaran bonus bertahap sudah dilakukan beberapa provinsi. Seperti Jatim dan Jabar.
"Bayar dua kali itu sudah dilakukan beberapa propinsi. Ada Surabaya (Jatim) dan Jabar," katanya.
Wakil ketua IV KONI Riau, M Yunus juga mengatakan hal yang sama. Beberapa propinsi sudah melakukan pembayaran bonus secara bertahan untuk mensiasati efisiensi anggaran.
"Jatim dan Jabar sudah melakukan itu tahun ini. Mereka kan sudah bagi bonus atlet," kata Yunus.
Editor: Redaktur TVRINews
