
Penulis: Ama Boro Huko
TVRINews, Flores Timur
Memasuki musim hujan dengan intensitas tinggi, wilayah jalur selatan Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur kembali terdampak banjir lahar dingin dan aliran lahar panas dari Gunung Api Lewotobi Laki-Laki.
Meskipun Pemerintah Kabupaten Flores Timur telah menetapkan Surat Keputusan Tanggap Darurat Banjir Lahar Lewotobi dalam konferensi pers di Kantor Bupati pada Senin, 8 Desember 2025, hingga kini belum terlihat upaya penanganan di sejumlah titik krusial, termasuk jalur banjir lahar yang melintasi Desa Nobo hingga Nurabelen.

Situasi semakin mengkhawatirkan. Selain banjir lahar dingin, aliran lahar panas juga terpantau melewati Dusun Waikula pada jalur selatan. Kondisi ini menambah ancaman baru bagi masyarakat yang bergantung pada akses jalan tersebut untuk aktivitas sehari-hari.
Pantauan tim TVRI pada Rabu, 10 Desember 2025 menunjukkan kondisi jalur yang sangat berisiko bagi warga maupun kendaraan, terutama ketika hujan turun dari kawasan puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki. Tingginya curah hujan membuat kerusakan jalan semakin parah. Banyak lekukan, kubangan, hingga cekungan dalam yang terbentuk akibat gerusan banjir, ditambah tumpukan pasir bercampur batu, sehingga kendaraan sulit melintas.
Saat ini terdapat empat titik rawan banjir lahar dari Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, yakni di perbatasan Desa Nobo–Nurabelen hingga wilayah Waikula, area TPI Nurabelen, serta bagian Plat Deker Barat Nurabelen.
Editor: Redaktur TVRINews
