
Stadion Surajaya Lamongan Siap Sambut Liga 2 dengan Teknologi VAR
Penulis: Wahyu Hidayat
TVRINews, Lamongan
Untuk memastikan kelayakan Stadion Surajaya Lamongan sebelum bergulirnya Liga 2 Pegadaian Championship 2025/2026, Direktorat Pengamanan Objek Vital (Ditpamobvit) Polda Jawa Timur melakukan asesmen risiko (risk assessment) pada Senin, 9 September 2025.
Kasubdit Audit Ditpamobvit Polda Jatim, AKBP Budi Sulistyanto menyampaikan bahwa risk assessment di stadion wajib dilakukan setiap menjelang pertandingan sepak bola.
“Ini memang wajib kita lakukan sebelum kompetisi dimulai,” ujar AKBP Budi.
Dalam pelaksanaan risk assessment, tim Ditpamobvit Polda Jatim meninjau sejumlah fasilitas vital di stadion, mulai dari alat pemadam api ringan (APAR), hydrant, ruang kesehatan, jalur evakuasi, hingga sistem pengawasan seperti CCTV dan alarm.
“Kami cek semua fasilitas yang mendukung keamanan dan kelancaran pertandingan,” jelas AKBP Budi.
Selain fasilitas keamanan, pemeriksaan juga mencakup fasilitas penunjang seperti ruang ganti pemain, kesiapan genset, tandon air, dan toilet.
“Yang dicek bukan hanya kondisi ruangan atau bangunan, tapi juga kelengkapan dokumen, termasuk SOP kesehatan dan SOP keamanan. Semuanya harus terpenuhi,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Persela Lamongan, Mahfud Syafii, mengatakan secara umum pemeriksaan berjalan lancar meskipun terdapat beberapa catatan yang perlu perbaikan.
“Semua dokumen dan prosedur sudah kami lengkapi, bukan hanya bentuk ruangannya saja yang dinilai,” ujar Mahfud, yang akrab disapa Lepok.
Dalam upaya peningkatan kualitas pertandingan, Stadion Surajaya Lamongan kini juga dilengkapi dengan teknologi Video Assistant Referee (VAR).
Teknologi ini diharapkan membantu wasit dalam meninjau insiden-insiden krusial secara objektif.
Ketua Departemen Pengembangan Wasit PSSI, Andes Lestianto, menjelaskan dalam sosialisasi bahwa VAR digunakan untuk memastikan keputusan wasit menjadi lebih akurat
“Wasit bisa meninjau kembali keputusannya jika terjadi protes atau ada informasi dari operator VAR mengenai insiden yang luput dari pengamatan wasit,” jelas Andes.
Penerapan VAR merupakan bagian penting dalam mewujudkan fair play di lapangan. Sosialisasi juga dilakukan agar seluruh elemen tim, termasuk pemain dan pelatih, memahami prosedur penggunaan VAR dan menghindari protes berlebihan selama pertandingan.
“Dengan VAR, pemain cukup fokus bermain. Protes tidak perlu berlebihan karena semua insiden terekam oleh 10 kamera yang disiapkan di stadion,” tambah Andes.
Ia berharap dengan terlaksananya risk assessment dan kesiapan penggunaan VAR, Stadion Surajaya Lamongan semakin siap menyambut kompetisi nasional mendatang.
Editor: Redaksi TVRINews